Sabtu, 12 Juli 2014

Can't Wait For Eid Mubarak

Hola again!

Pasti penasaran kenapa dan ada apa ya? kok sampe nggak sabar mau lebaran? :)
Jelas nggak sabar, tapi bukan karena saya mau rayain lebaran dan kebetulan sekali saya tidak merayakan Idul Fitri. Tetapi karena ada sesuatu hal yang cukup buat saya nggak sabar yaitu my holy joly Holiday!! Liburan kali ini lebih berbeda dibandingkan dengan liburan yang saya lakukan biasanya. Liburan kali ini semua keluarga saya ikut serta dan kita liburan bersama lengkap dengan dua keponakan saya Raoul dan Xavier. Mengingat saya berdomisili di Bandar Lampung dan kedua kakak kandung saya di Jakarta jadi liburan kali ini terasa lebih spesial. Kami jarang bertemu dan bisa dikatakan liburan ini adalah Quality Time bersama mereka. Ya..walaupun beberapa tahun lalu juga liburan bersama dan impian saya belum terwujud untuk tahun ini...saya tetep seneng. Bersyukur dan selalu bersyukur dalam segala hal, karena kita nggak pernah tahu hari esok bukan?. Nanti saya akan review liburan saya di blog ini, semoga pembacanya masih tetap setia menunggu ya.. :)

Rabu, 02 Juli 2014

REVIEW OTOSAN JAPANESE RESTAURANT BANDAR LAMPUNG

Hi everyone.. :) long time no see ya.. hehe








Di kesempatan kali ini saya mau review resto jepang di Bandar Lampung yang belum lama buka, namanya Otosan Japanese Restaurant. Berdasarkan informasi yang saya dapatkan, Otosan di Bandar Lampung merupakan sebuah resto yang dibangun oleh jaringan bisnis kuliner Payakun City di Bandar Lampung yang juga sudah membangun Bangi Kopitiam. 
Pada saat resto ini baru buka saya sengaja tidak langsung mengunjungi karena tahu akan ramai sekali. Setelah 3 bulan berjalan saya baru datang ke resto ini untuk survei menu Jepang yang ada di Otosan. Saya adalah pecinta sushi dan sashimi. Resto jepang kesukaan saya adalah Sushi Tei. Sudah banyak sekali resto-resto Jepang saya coba seperti Takigawa, Kiyadon, Hachimaki, Sushi Groove, dll. Hanya satu resto yang saya suka dan cocok dengan selera saya yakni Sushi Tei. :)


Pertama datang agak bingung, pintu masuknya cuma ada satu dan adanya di sebelah kanan. Sedangkan pintu utama ada di sebelah kiri, jadi menurut saya agak lucu akses ke pintu utamanya nggak langsung masuk. Harus melewati pekarangan taman sedikit baru sampai ke pintu utamanya. Setelah masuk seperti resto Jepang pada umumnya kita disambut dan kalau saya nggak salah dengar mereka menyambut dengan "o-kaeri nasai" yang artinya selamat datang kembali. Yang biasa saya dengar di Sushi Tei "Irasshaimase" yang artinya selamat datang. Tapi ini bukan persoalan karena setiap resto punya ciri khas masing-masing. Kesan pertama saat masuk, dekorasinya cukup baik walaupun udara di dalamnya agak panas karena saat saya datang pengunjungnya hanya ada saya sendiri. Kemungkinan karena belum ada konsumen AC di ruangan sebesar itu hanya dinyalakan 1 atau 2 unit saja untuk pengiritan. :) Tapi setelah saya duduk, staff restonya langsung menyalakan AC yang ada di hadapan meja saya. Sepertinya mereka memperhatikan saya mulai kibas-kibas karena kepanasan. 






Pelayanan resto ini baik dan ramah, pelayan memberikan buku menu dengan sopan kepada saya. Sayang sekali mereka nggak punya menu Sashimi. Menu yang ada di resto ini ada Suki, Sushi, Rice Bowl dan Dessert. Pertama kali saya order adalah Gyoza sebagai appetizer, tapi sepertinya resto ini tidak paham susunan menu apa yang harus disajikan terlebih dahulu. Seharusnya appetizer atau menu pembuka yang disajikan terlebih dahulu, tetapi yang datang pertama kali adalah menu utama saya yakni Oyakami Roll (kalau nggak salah ingat yah..hihi). Lalu salmon sushi baru setelah itu gyoza saya datang. Rasa dari sushi yang saya pesan lumayan aja, karena terlalu asin untuk saya yang memang mengurangi garam dalam menu makan saya sehari-hari. Satu hal yang selalu membuat saya bertanya-tanya, kenapa sih sushi-sushi di Indonesia itu banyak sekali yang tampilannya dikasih mayonnaise diatas sushinya? ini sushi bukan salad ataupun hotdog. Setau saya..sushi yang sebenarnya itu nggak pakai siraman mayonnaise dalam jumlah banyak.

Setelah itu salmon sushi yang saya makan dapat predikat lumayan aja karena salmonnya tipis sekali. Tapi cheff resto ini cukup paham bagaimana memotong ikan salmon yang benar, karena saat dimakan tidak ada serat-serat yang menggangu. Saya pernah makan sashimi di salah satu resto jepang yang juga di Bandar Lampung, setiap makan ada yang nyangkut karena cheff-nya tidak bisa memotong salmon dengan baik. 

Gyoza itu seperti pangsit, sebenarnya rasa gyoza ini enak hanya saja saya ingin memberikan penilaian dari segi penyajian. Gyoza itu bentuknya agak bulat sedikit, tetapi ini gyoza gepeng dan ada sisi-sisi yang sobek karena proses panggang yang pastinya menempel di wajan lalu diusahakan sedemikan rupa supaya tidak hancur dan akhirnya sobek-sobek sedikit. Terakhir yang saya pesan datang dengan nama Evergreen Roll. Rasa yang saya kira lebih baik ternyata membuat kecewa. Topping diatas sushi ini adalah avocado yang diiris tipis, dari segi warna saja saya paham mereka tidak menggunakan alpukat yang matang. Benar saja begitu saya makan, meninggalkan rasa pahit luar biasa di lidah saya. Penilaian berakhir dengan cukup memuaskan setelah dessert saya datang dengan nama Brownies Ice Cream yang rasanya cantik sekali. Browniesnya masih panas dilengkapi dengan ice cream vanilla. Total penilaian bertambah 5 poin menjadi 70 yang tadinya 65. Secara keseluruhan rasanya lumayan, hanya saja dari tampilan dan penyajian dan susunan makanan yang dihidangkan perlu diperbaiki. 

Oh ya ada satu hal sederhana namun penting yang perlu saya bahas disini adalah tissue. Rasanya miris sekali tissue yang diletakan dibawah sumpit itu super tipis, seperti facial tissue 2 lapis yang dibuka menjadi 1 lapis lalu dibagi menjadi 2. Last but not least.. di resto ini pelit Shoyu, Wasabi dan Gari Soga. Pasti ada yang tanya harganya gimana? kalau soal harga saya bilang sih relatif yah..buat yang udah biasa makan sushi pasti bilang relatif..tapi kalau yang biasa beli nasi padang 25ribu udah pake rendang, telor  dan nendang abis pasti bilang mahal banget cuma isi 4 roll harganya 35ribu. Kalau itu kembali ke pola hidup dan pola pikir masing-masing yah..hehehe.. :D

Sekian review Otosan Japanese Restaurant di Bandar Lampung, semoga kedepannya kota saya ini lebih banyak lagi sajian-sajian kuliner yang lebih baik dan menarik.