Jumat, 12 Juli 2013

Bahaya Kosmetik Untuk Kesehatan

Hai make-up Lovers!

Saya ingin berbagi pengetahuan serta pengalaman yang sangat berguna buat kita kaum perempuan. Pasti diantara kita sudah banyak dengar tentang bahaya kandungan zat kimia yang terkandung di dalam kosmetik yang sehari-hari kita pakai. Saya secara pribadi cukup kaget karena di kosmetik-kosmetik yang saya pakai ternyata ada kandungan salah satu zat yang mungkin belum terlalu booming. Karena sejauh ini yang sering dibahas adalah kosmetik yang mengandung merkuri serta zat pewarna tekstil. Kali ini saya ingin membahas salah satu zat kimia yang bernama Paraben. Ladies.. ini sangat mengejutkan. Walaupun merk kosmetik luar dan mahal ternyata memiliki kandungan zat berbahaya ini. 

Paraben adalah senyawa kimia alami dan dapat juga dibuat secara sintetis yang mengandung asam para-hidroksibenzoat.
Paraben sintetik telah digunakan sebagai pengawet dalam obat-obatan sejak tahun 1924.
Saat ini, paraben juga banyak digunakan sebagai pengawet kosmetik serta makanan dalam batas tertentu.
Meskipun paraben dianggap aman selama beberapa dekade, studi terbaru menunjukkan potensi bahaya paraben bagi kesehatan.
Dalam tubuh kita, paraben itu memiliki peranan seperti estrogen dan dapat berbahaya kalau digunakan secara berlebihan.

Paraben terbagi dalam beberapa jenis yang digunakan dalam berbagai produk kosmetik yaitu

1. Metil dan Etil Paraben

Metil paraben digunakan untuk mengontrol pertumbuhan jamur pada obat-obatan, kosmetik, dan beberapa produk makanan.
Penelitian menunjukkan substansi ini tidak beracun. Pada tahun 1974 sebuah komite bersama dari FAO dan WHO merekomendasikan asupan harian yang dapat diterima sebesar 10 mg untuk setiap kilogram berat badan.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2008 oleh Meijo University di Jepang menunjukkan bahwa ketika terkena sinar ultraviolet, kulit yang diobati dengan produk yang mengandung metil paraben akan menjadi rusak.

Etil paraben mirip dengan metil paraben. Namun beberapa studi terbaru menyimpulkan etil paraben berpotensi mempertinggi risiko berbagai penyakit termasuk kanker, masalah reproduksi, alergi, dan masalah kesehatan lainnya.

2. Propil Paraben

Propil paraben diproduksi secara alami pada beberapa serangga dan tanaman. Namun propil paraben sintetislah yang digunakan sebagai pengawet dalam obat-obatan.
Propil paraben terutama digunakan dalam produk-produk berbasis air karena sifatnya yang mudah larut.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2002 oleh Tokyo Metropolitan Research Laboratory of Public Health, propil paraben terindikasi bisa mempengaruhi sistem reproduksi laki-laki.

3. Butil Paraben

Butil paraben digunakan untuk memerangi jamur dan bakteri dalam berbagai produk farmasi, kosmetik, makanan, dan produk lainnya.
Butil paraben terbukti tidak beracun bila digunakan pada konsentrasi 0,05 persen. Larutan yang lebih pekat dapat mengiritasi kulit.

Namun penelitian di Jepang seperti telah saya jelaskan sebelumnya juga menemukan butil paraben bisa mempengaruhi sistem reproduksi laki-laki serta produksi testosteron atau hormon seks utama pria.
***

Ladies, serem banget kan setelah kita tahu apa itu Paraben dan senyawa-senyawa lainnya? Saya sendiri kaget banget waktu saya coba cek kandungan yang ada di semua kosmetik saya, ternyata hampir 75% ada ketiga senyawa berbahaya. Bahkan ada yang mengandung ketiganya. Saya sih paham kenapa beberapa produsen kosmetik banyak yang menggunakan Paraben, karena kalau ga ada zat ini maka usia kosmetik tersebut tidak bisa lama dan bisa tumbuh bakteri. Walaupun menurut penelitian nggak akan berbahaya kalau tidak melebihi batas pemakaian yang sudah ditetapkan, tetap aja bahaya apabila kita gunakan dalam jangka waktu panjang dan pastinya terserap di tubuh kita. Apalagi nih semua produsen kosmetik nggak memberikan keterangan berapa jumlah zat paraben yang terkandung di produknya.

Saya pribadi tidak berani menyimpulkan bahwa zat ini mutlak penyebab banyak perempuan terkena kanker. Karena sampai saat ini pun belum ada satu penelitian yang bisa membuktikan salah satu penyebab kanker pada perempuan adalah Paraben dan konco-konconya. Tetapi sebagai perempuan kita harus pintar loh..jangan hanya karena salah satu brand ternama lalu kita main beli tanpa mengetahui kandungan dari kosmetik yang kita beli, walaupun nih dengan embel-embel organics atau natural. Tidak terjamin sama sekali loh ladies..make up memang buat kita cantik dan lebih percaya diri, tapi kalau ujung-ujungnya membahayakan buat apa coba? Yang perlu diketahui, Paraben ini bukan cuma ada di produk riasan wajah aja. Paraben juga banyak di produk kecantikan lainnya seperti shampoo, sabun mandi, pasta gigi, body lotion, dan deodorant. Yuk ladies..coba cek deh kandungan kosmetik yang ada di belakang kemasan produk kecantikan kita. Mungkin kalian juga akan sama seperti saya kaget mengetahui kalau memang ada butil paraben, propil paraben dan etil paraben di kosmetik kita. Saya tidak menyebutkan nama produk riasannya, saya hanya menyebutkan produk ini keluaran USA dan saya beli bukan di online shop(jadi tidak ada kalimat kosmetik tiruan). Saat ini saya menghentikan pemakaiannya dan akan saya buang dalam waktu dekat. Agak sedih juga, udah keluar uang banyak terus ada yang belum dipakai juga tapi harus saya musnahkan.

Ladies, pada penjelasan diatas tadi ada sebuah penelitian di Jepang yang membuktikan bahwa produk yang mengandung metil paraben jika terkena sinar UV bisa menyebabkan kerusakan. Ini pengalaman pribadi saya yang ingin saya share ke kalian. Ini terjadi sama saya, beberapa minggu lalu saya kebetulan sekali menggunakan salah satu pelembab wajah dengan spf15 di dalamnya plus dengan kampanye natural yang kerap melekat di brand produk ini. Produk ini baru saja saya beli dan kebetulan minggu lalu saya sering beraktifitas di luar ruangan dan terkena paparan sinar matahari.  Setelah aktifitas itu saya merasa wajah saya agak panas, lalu saya sempat abaikan karena setelah saya cuci muka hilang. Lewat beberapa hari kedepan saya masih merasa hal serupa pada wajah saya. Hingga akhirnya seminggu setelah saya merasa tidak ada perubahan walaupun sudah menghentikan pemakaiannya, saya ke dokter spesialis wajah yang memang sudah biasa menangani kulit wajah saya apabila ada masalah. Ternyata setelah diperiksa, Dokter Timotius bilang ke saya kalau kulit wajah saya terkena Sensitizer. 
Setelah berdiskusi dengan dokter, akhirnya saya dikasih resep yang terdiri dari obat minum dan obat luar untuk diolesi di wajah saya. Puji Tuhan sekarang sudah lebih baik. Rasa panas yang saya rasakan itu tanpa ditandai dengan bintik-bintik. Kalau menurut dokter, sensitizer yang saya alami masih skala kecil. Kalau sudah skala besar bisa memerah seperti kepiting rebus. Untuk sekedar informasi, sensitizer adalah suat reaksi alergi yang terjadi pada kulit yang disebabkan oleh zat kimia. Saya juga ingin menambahkan sedikit untuk perempuan hamil, harus lebih waspada karena efek dari zat kimia pada produk kecantikan yang digunakan pun dapat mengancam kesehatan ibu dan anak yang dikandung. Sebaiknya dihentikan pemakaiannya. 

Ladies, semoga apa yang saya bagikan di blog perdana ini (yang sebelumnya ada tapi lupa passwordnya huhuhu..T_T ) bisa bermanfaat. Untuk yang mau berbagi pengalaman boleh loh..supaya kita sama2 tau. :)
Thanks yah untuk perhatiannya. ^-^ 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar